Jumat, 08 Juni 2012

9:06 PM - No comments

Sepotong Cerita dari RC Pertama

RC yang aku maksud disini adalah Remote Control. Bacanya jangan sambil ngantuk, karena akan bikin salah persepsi. Inget, Remote Control !! Buat kalian yang terlalu udik, dungu, ataupun juga kalian nggak pernah melaluin masa kecil karena masa kecilnya habis buat ngambilin sandal dimasjid. Aku jelasin dulu RC itu apa.

Jadi RC itu adalah benda yang masuk golongan mainan. Dimana sebuah kendaraan bisa bergerak sendiri. Bukan karena kemasukan jelangkung, tapi karena ada sebuah remote kendali yang menggerakan itu kendaraan. Cari dulu deh di google, susah jelasinnya. Dan yang aku omongin disini adalah RC Mobil.

Pertama dulu aku punya RC adalah kelas 3SD. Masih inget banget. Dulu jamannya mainan yang satu ini, dan aku terancam gapunya temen maen kalo gapunya benda yang satu ini. Emang, kehidupan itu kejam, sekejam pacarku. Dan saat itu, aku kepengen punya tuh mainan. Tapi ga dengan minta sama ortu. Aku pengen punya itu dengan keringatku sendiri.

Aku mulai menimbang, berbagai cara yang bisa aku lakuin untuk mendapatkannya. Untuk kerja ga mungkin, karena aku ga lebih besar dari sebuah rak sepatu. Untuk nabung kalau sehari seribu, kayanya aku dapetin tuh mainan saat teman-temanku mulai menggunakannya menjadi ganjelan pintu. Untuk maling sendal, sepertinya ga mungkin karena kurs nilai sendal saat itu sedang jatuh. Dan akhirnya, aku menemukan sebuah pencerahan dari seorang saudara dekat yang menjadi inspirasiku. Dia melakukan sesuatu yang patut dicatat dalam sejarah pria. Dia berubah dari pria kecil menjadi pria dewasa melalui itu. Ya, sunat... khitan... supit...

Dengan rasa percaya diri yang tinggi, aku sudah merencanakan segalanya. Aku sunat saat Ulang Tahunku, 14 Desember. Kalau anak lain ultah, pasti dengan senang hati merayakannya. Sementara aku, harus berjuang antara hidup dan mati. Ini bener-bener sadis. Seminggu sebelum itu berlangsung, aku ucapin ke semua temen-temenku. "Doakan aku kawan. Aku akan pergi bertempur." "Iya, hati-hati yah. Apapun yang terjadi, jangan sampai Anumu habis." Aku merasa seperti pasukan garuda yang dikirim ke lebanon, ini bener-bener keren.

Aku memilih tempat penjagalan Anu itu di daerah prambanan. It's called Bogem. Enggak, Anumu ga akan di pukulin kok, jdi tenang. Pertama masuk, aku disuruh lepas celana dan pake sarung. Awalnya aku takut, aku salah masuk tempat prostitusi, ternyata itu adalah prosedur. Berjalan ke ruang penjagalan, ada beberapa kasur. Saat tidur, sarungku dibuka. aku tau yang dibisikkan si Dokter penjagal sama susternya, "Ada gunting kuku nggak ? Gunting kita kurang mikro." Setelah berbagai proses yang tak pantas dibayangkan, aku akhirnya sampai di rumah lagi. Hanya menggunakan bawahan berupa sarung tipis. Dan seperti yang aku perhitungkan, uang mengalir ke tanganku.

Sehari setelah itu, aku datengin toko RC dengan gagah dan berwibawa. Tak lupa tangan kanan memegangi sarung agar tak bergesekan. Aku samperin tuh toko, aku ngomong sama om om yang jual.
Aku : "Om, cepat keluarin barang terbaikmu !" (Dengan angkuh)
Om  : "Oke, nih bentar"
dia ngeluarin RC RC keren sambil ngmongin harga.
Om  : "Yang ini 2 jt, yang ini 1,5 jt, yang ini 3 jt. Pilih aja. Ini udah sip banget."
Aku tertunduk kebawah. Dan menengadahkan kepala kearahnya.
Aku : "Om, tolong pahamilah aku. Aku hanya membawa 300rb."(Dengan muka ga makan 3 keturunan)
Om  : "Owh, oke kalau yang segituan."
dia mengeluarkan sebuah box lumayan besar dari belakang. Terlihat berkilau, cahaya silau membutakan mata.
Om  : "Ini nak. Pakailah RC ini, ini adalah RC legendaris. Aku melihat cahaya matamu yang sangat sesuai dengan RC ini. Pakailah.. hanya kau yang cocok dengan RC ini."
Si Om terlihat seperti kakek-kakek yang memberikan Kaos Kaki Ajaib pada Si Eneng.
Aku : "Waaaaw, hebaaat.. !!"
aku ngebayangin, aku dan RC ini lewat di depan para cewek. Owh, mereka pasti akan terkagum-kagum
Aku : "Oke om, aku ambil ini. Nih uangnya."

Dan seminggu setelah itu, aku mulai bermain dengan teman-temanku. Maenan RC bareng-bareng, asik, seru, serasa ga punya masa depan. Si Anu juga tampil dengan desain baru. Begitu masuk sekolah, aku berjalan dengan memegangi ujung celana agar nggak nyenggol si Anu. Sesampainya dikelas, kawan cowok pada ngerubung kepengen liat seperti apa wujudnya. Karena saat itu, akulah pertama di kelas. Menjadi trensetter yang melakukannnya diantara teman-teman pria sekelas. Cakeep..

Dan baru beberapa bulan itu berlangsung. RC biru kecil itu mengalami petaka.

Lagi maen asik-asik di siang panas di jalan depan rumah. Tiba-tiba dari arah timur, muncul sesosok motor yang tampaknya profesional dalam membunuh mainan. Dan itu terjadi, kraak.. Aku masih inget ketika roda belakang motor itu melintas tepat diatas RCku. aaah, itu sangat sakit rasanya. Lebih sakit daripada diputusin pacar yang mirip beruang. Lebih sakit daripada ngedenger Jupe ga direstuin sama Gaston.

Membuat galau berabad-abad, kalau jaman itu udah ada twitter. Pasti aku ngajakin semua temenku, bikin hashtag #PrayforMyRC. Biar jadi worldwide. Dan kalau aku udah punya FB, pasti aku bikin halaman "Sejuta Facebookers Dukung Yudha Dapet RC Baru". Bayangin aja, pengorbananku untuknya. Aku mempertaruhkan si Anu, antara menjadi lelaki dan menjadi wanita karena habis. Teman-teman yang menyemangatiku juga pasti sedih. Aku menang dalam pertempuran tapi tidak bisa mempertahankan kemerdekaan.


Yap, itulah kisah dari RC pertamaku. Kalian bisa mengambil amanat, kalau benda yang kalian beli dengan uang hasil jerih payah kalian sendiri, pasti akan lebih bermakna bagi kalian. HP, Motor yang cuma dibeliin ama ortu pejabat ga akan bertahan lebih lama daripada yang dibeli dari hasil jual diri.

sekian

0 komentar:

Posting Komentar