Rabu, 05 Juni 2013

9:11 PM - No comments

Pelepasan Harusnya

Banyak sih anak-anak remaja yang nyebut acara ini dengan kata "Perpisahan". Iya itu lho, acara seperti pengusiran secara halus saat kita lulus dari suatu jenjang pendidikan. Nah, sebenernya istilah yang dipakai oleh remaja-remaja ini kurang enak. "Perpisahan", padahal guru-guru atau pihak yang ngurusin tuh sebenernya udah ngasih judul "Pelepasan". Tapi tetep aja, remaja-remaja yang masih sedikit labil ini menganggapnya "Perpisahan".

Ini jelas beda dari segi MindMap nya, walaupun aku nggak ngerti MindMap itu apa karena cuma nemu istilah di buku Koding dari GO. Pelepasan itu punya makna kalau kita hanya akan dilepas oleh pihak sekolah. Kita bagaikan sebuah penyu-penyu kecil yang dilepaskan dari pinggir pantai dan difoto oleh bule-bule berpakaian seadanya. Berbeda dengan Perpisahan. Itu seperti kita akan dipisahkan layaknya Eyang Subur yang dipaksa menceraikan Ani. Sehingga hal ini akan menyebabkan kita melakukan hal yang seolah keesokan harinya kita sudah tidak bisa bertemu mereka..

"Padahal kita tidak terpisah, hanya mulai memasuki jalan yang berbeda." wuss..


Selama ini sih baru mengalami acara pelepasan gini sebanyak 3x ya. Aku ga berpikir untuk ndaftar SD lagi setelah lulus SMA, hanya untuk rekor pelepasan sebanyak 4x di umur sekarang. Nah isi tulisan acak kali ini, aku mau nginget nginget apa aja sih acara pelepasan yang aku alamin.

1. Sekolah Dasar
Dulu itu pelepasan SD, aku pikir lebih asik ya acaranya dibanding pelepasan waktu SMA sekarang. Hiburannya banyak. Mulai dari temen-temen kelasku yang tampil dengan format band, sampai temen-temen kelas sebelah yang berdandan ala tentara kemudian mbentuk susunan piramida. Pada saat itu aku pikir kalau tentara negeri ini juga melakukan hal itu. Mungkin besok perang sudah tidak lagi adu senjata. Melainkan hanya adu tinggi-tinggian formasi piramida. Betapa damainya dunia ini...

Hal yang paling aku ingat dari perpisahan ini adalah.. sebenernya agak malu juga kalau ngakuin hal yang masih aku inget cuma aku dapet nomer HPnya cewek yang lagi aku taksir jaman itu. Mungkin beberapa dari kalian udah ada yang tau, dan paham. Sebut aja namanya Cynt.

Aku dapet dari salah satu temen dekatnya. Mungkin dia sangat peduli sama aku, atau mungkin dia kasihan. Dan sepulang dari perpisahan itu, langsung deh aku pinjem HP bunbun. Saat itu aku masih belum dikasih HP sendiri, dan aku belum mikir kalau itu hal yg tolol ketika kamu sms seseorang yang kamu taksir lewat HP ibu kamu. Awalnya sih bingung banget mau sms apa, dan mikir itu butuh waktu beberapa jam. Ga mungkin kan aku sms "Udah sampai rumah ? Udah lepas sepatu ? Kalau mau masuk rumah jangan lupa buka pintu." Ini serius.

Sampai akhirnya, aku dapet ide. Aku buka inbox HPnya bunbun. Kebetulan itu waktunya ga jauh dari lebaran. Jadi aku mikir, aku bakal forwardin SMS lebaran dari temen-temennya bunbun. Tentu saja, aku hapus dulu kalimat-kalimat yang bernuansa lebaran. Aku memang pintar..
Maafkan kami sekeluarga apabila ada salah baik yang disengaja atau tidak. Semoga kita menjadi pribadi yang JEMPOLan, secerah MENTARI, dan selalu berSIMPATI...
Macam gitu lah sms yang aku kirim. Entah juragan nomer mana yang ngirimin bunbun sms seModus itu. Oke pada saat itu, aku merasa aku orang terbijak didunia ini. Mungkin setelah dia baca sms itu, dia bakal telepon produser TV buat dibuatin acara macem Golden Ways, atau acaranya Tung Desem, atau bahkan dia bakal minta dibuatin acara obat ghoib.."Coba ibu yang dirumah, hilangin pikirannya, tahan nafasnya. Gimanaa sembuuuuh ?"

Paling nggak aku harap dia tiba-tiba berlutut-lutut nawarin buat jdi pacar, "Owh, yuud. Kata-katamu indah sekali. Kamu romantis banget deh, SMS pertama langsung bikin aku lunglai.. So sweet, bawa aku pulaang..". Meskipun pada akhirnya.... dia ga bales. Oke. Aku. Bego.

2 Hari setelah itu, aku SMS lagi yg isinya cuma "Cynt..". Dia balesin, "Ni cp ?" (Ini Capa ?, Ini Copet ? beda tipis) Oke. Aku. Sangat. Bego


2. Sekolah MP
Mungkin ini perpisahan yang paling berkesan. Karena ini nggak ada acara resminya ! Wow ! Biasa aja ya ? Yaudah deh, bodo amat.

Perpisahan ini dilakuin dengan cara berkemah. Iya, berkemah beneran. Kami ambil tempat di bumi perkemahan Sekipan. Suasananya asik banget, melek sampai larut malem, nonton "Dunia Lain" rame-rame. Itu hebat..

Disini banyak kenangan juga sih. Salah satunya itu adalah modus PDKT berskala besar, sama Mantan paling awet ini. Sebut aja namanya, Wanda. Kita jalan kemana-mana bareng, untung dia ga minta gendong. Kalau minta gendong, mungkin sekarang aku gabisa nulis cerita ini. Kita sebelahan nonton "Dunia Lain", dengan harapan kalau dia kaget kemudian reflek meluk aku. Walaupun pada akhirnya, aku cuma nunduk ga berani liat TV..

Waktu jalan-jalan juga. Saat itu lagi musim-musimnya Pacet. FYI, Pacet itu sejenis hewan penghisap DARAH. Jadi sejenis lintah gitu, cuma dengan skala lebih kecil. Bisa dibilang, lintah versi chibi. Tetep aja ga ada imut-imutnya. Dan tiba-tiba di kakinya Wanda ada PACET LAKNAT ini ! Damn, what should I do.. Bingung harus ngapain, mau narik itu pacet tapi isinya DARAH ! Itu DARAH BENERAN loh ! Bukan Lemak ! Mungkin kalau lemak, aku bakal suruh ketua RW pacet, ngajak warganya buat ngisep ini bocah..

Akhirnya, ada temenku yang dateng menolong buat ambilin itu pacet dari kakinya. Mungkin kalian berpikir kalau aku disini nggak ada peran. Tapi ketahuilah, aku yang manggil temenku itu buat ambilin pacetnya ! Jasaku disini sangat besar dalam keselamatan bocah ini. I'm a Hero..
Kenalin, kami CND. Dan aku nggak bisa jelasin maksud pose ini

Sesi Foto Mandi nggak ada yang sesekseh ini

"I see another dumb up there. Come on, Join with us..-_-"

Itu tadi beberapa kumpulan foto. Alhamdulillah, kita sekarang sudah mendapat pencerahan..


3. Sekolah MA
Kali ini, pelepasan resmi lagi. Berlangsung di sebuah gedung, entah apa namanya. Yang paling aku ingat, parkir mobil 4rb. Tanpa karcis.

Ini acara yang cukup ruwet, sampai-sampai sebelum acara kita disuruh datang ke Gladi Resik. Semuanya diatur, perjalanan masuk ruangan yang macem orang kena bisul di telapak kaki, duduk yang harus diatur, sampai nyanyi serentak yang bahkan kalau aku nggak ikut nyanyi bakal lebih indah didengar. 

Disini kita juga diwajibkan memakai kostum yang ditentukan oleh sang penyelenggara. Aku bersyukur, para cowok cuma diharuskan pakai atasan putih panjang, bawahan item, dan berdasi. (Awalnya aku mikir, aku tinggal pake atasan aja ama dasi. Kakiku udah cukup item, jadi bisa hemat beli celana. Tapi nggak jadi karena alesan psikis). Nggak kayak yang cewek yang diwajibkan pake baju kebaya atau apalah itu. Dengan segala pernak-perniknya yang ga dijual di PS ataupun Strawberry. Plus bedak tebel yang gabisa dipake buat nambal jalan.
Ini contoh para prianya. KPop banget deh..


Ini contoh para wanitanya. No comment..

Mungkin ga bisa dibayangin seandainya yang cowok dpt sial. Mereka harus pake kebaya dsb ini. Bangun jam 4 pagi. Nyemen bedak. Masang sanggul. Pake baju yang entah apa ini wujudnya..

Setelah itu acaranya juga cukup membosankan. Pidato, Sambutan, Beberapa patah kata.. Itu semua sama ! Kita duduk tanpa batas waktu yang jelas, mungkin sampai pantat kita varises. Di sebelah kanan ada makhluk yang disebut Fauzi (@F_F91) yang entah ngoceh tanpa arti yang pasti. Di sebelah kiri awalnya ada Novita, lalu diganti Puput, lalu diganti Donna. 

Kita disini seperti dipaksa gendut, dengan memberikan asupan makanan tanpa jeda. Awalnya makanan ringan, yang cuma 2 biji+garpu+tisu. Lalu ada teh juga yang rasanya seperti.. uffff. Habis makan ini, lalu muncul sup. Lalu muncul lagi nasi+macemmacem. Lalu muncul es krim. Semua itu dipasok tanpa jeda waktu. Si Fauzi, mungkin dia biasa makan sol sepatu. Jadi ada makanan ginian, semua bisa dengan santai ditelan. Si Donna, udah nggak makan setelah sup kayaknya. Mungkin dia lagi diet, atau mungkin dia udah kebiasa ngemil remote TV hot plate, jadi ginian ga doyan. Entahlah, hanya dia dan remote TV yang tau..

Disini, aku nggak ngerasa ada yang spesial sih. Karena waktu SMA ini, semua kegiatannya jauh lebih spesial dibanding dengan acara ginian beberapa jam. 
Sayang yah, Bruno Mars nggak focus gambarnya..
Dan yang paling membuat, ini semua nggak spesial adalah foto di bawah ini..


aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa T.T
Oke lah aku kan pinter maen photoshop. Aku bisa ilangin manusia-manusia "bahagia" di sekeliling, dan masukin fotoku sendiri di samping bu Ina. Tapi...



Jadi intinya gini, sebuah perpisahan ini bukanlah sebuah perpisahan. Kita semua masih bisa terhubung, melalui hal yang disebut internet, atau bisa juga dengan memberi sebuah kenang-kenangan. Karena lewat kenang-kenangan tersebut secara otomatis kita seperti merasa dekat dengan orang yang seolah "pisah". Kenang-kenangan ini bukan hanya sebuah barang, maupun benda. Ada yang lebih berharga dari semua itu, Cerita.

Kalau aku sendiri, untuk menyimpan sebuah cerita biasanya aku taruh di sebuah barang. Dan barang itu sama sekali nggak ada harganya buat orang yang hanya tau "Wujudnya". Mungkin sebuah gambar dan kata-kata di sampul buku, di alas LJK, maupun di kertas buram. Mungkin juga bisa melalui sebuah video absurd.


"Dan sebuah bunga tisu lusuh yang mungkin sudah dibuang.. :)"