10:58 PM -
No comments
Kemana Langkahmu Selanjutnya
Banyak pertanyaan-pertanyaan seperti itu yang akhir-akhir ini muncul di pikiranku. Yap, mungkin saat ini aku udah menginjak kelas 3 SMA. And it's make me feel "galau". FYI, kata "galau" bukanlah kata alay selevel ciyus, miapah, enelan, atau apapun yang dikatakan oleh seorang dengan kapasitas otak yang ga lebih besar dari botol yakult. Kata "Galau" udah ada di Kamus Besar Bahasa Indonesia sejak dulu. Oke, balik ke topik utama.
Buat kalian yang lagi berada di ujung tingkat pendidikan, alias semester-semester akhir. Pasti banyak yang kalian pikirin, "kemana aku harus sekolah lagi ?" "Aku lanjutin sekolah nggak ya ?" ataupun "Lulus SMA bisa nikahin artis ga yah ?". Untuk pertanyaan terakhir, kemungkinan besar kalian berpeluang. I never seen a professor who get married with an actress.. Dan apakah kalian hanya berpikir tentang sekolah kemana selanjutnya ? Nggak sampai, kemana aku setelah selesai di sekolah itu ?
Untuk kelas 3 SMA, mungkin lebih rumit milih lanjutan sekolahnya. Karena begitu banyak tempat yang menganggap dirinya sebagai "Perguruan Tinggi". Dan bukan hanya sampai situ, karena kalian harus memilih jurusan mana yang akan kalian tempuh. Hampir tiap minggu ada orang-orang dari perguruan tinggi yang mengajak kita masuk ke universitasnya dia. Dan mengajak kita untuk mengikuti jejaknya, seolah dia mempunyai kehidupan yang sempurna. Mulai dari yang memberi janji jika kalian mendapat gaji besar jika hidup setelah dari Perguruan Tinggi tersebut, ada yang memberi janji jika Perguruan Tingginya adalah gedung ternyaman sedunia. Dan atau apalah itu, orang-orang yang bermulut manis.
Dan setiap kawan yang aku tanyain, "Kamu lanjut kuliah kemana ?", jarang jarang banget yang dengan pasti menjawabnya. Paling jawabannya "Gatau","Terserah mau kemana","Nanti aja. Belum kepikiran.". Dan seketika itu, aku bertanya dalam hati "What's wrong with you, sob ? Siapa pilot yang mengendalikanmu ?". Yap, bener. Kamu adalah seorang pilot dengan pesawat adalah dirimu sendiri, semua kendali penuh ada sama kamu, kamu yang menentukan kemana tempat kamu mendaratkan dirimu. Apakah kalian akan terus-terusan berputar di udara hanya karena belum memikirkan landasan pacu ? Bahan bakar kalian adalah waktu, dan bahan bakar nggak selamanya kalian miliki. Jadi, segera pikirkan landasan mana yang akan kalian pakai.
Taun depan kalau nggak ada halangan, kita udah melepas seragam tapi masih berkutat dengan buku, 3-5 taun kemudian kalau nggak ada halangan kita mulai gunakan otak hasil asahan selama bertahun-tahun. Tak lama kemudian kita mempunyai seorang pasangan yang terhebat sebagai Co-Pilot pesawat kita. Dan tak lama kemudian kita mengendalikan sebuah pesawat yang lebih besar. Kita akan punya beberapa makhluk baru yang memanggil kita Ayah atau Bunda. Sudahkah kita menyiapkan cerita-cerita hebat yang kita alami dan akan kita ceritakan kepada makhluk kecil yang memanggil kita Ayah atau Bunda ? Kalau kalian belum memiliki cerita, apakah kalian bisa kembali ke masa dimana kalian ingin membuat cerita itu ? Ataukah kalian akan menceritakan cerita tipuan kepada makhluk kecil yang belum mempunyai dosa itu ?
Semuanya berlalu begitu cepat. Kita yang dulu masih menangis karena enggak dibeliin pistol-pistolan oleh bunda, lalu kita yang sekarang menangis karena persoalan cinta, dan kita yang akan menangis karena sadar betapa berharganya waktu. Semua itu hanya masing-masing dari kita yang bisa merasakannya. Nggak ada orang lain yang bisa merasakan sama dengan yang kita rasakan.
Mulai dari sekarang, selagi masih ada waktu. Tentuin apa yang akan kalian lakukan, jangan nanggung-nanggung cuma mikirin 1 tahun kedepan. Kalau perlu, rencanain 50 tahun kedepan. Takdir emang Tuhan yang ngatur, tapi apakah kalian yakin Tuhan menakdirkan kalian kelak akan Hidup Mewah, Hidup Bahagia, dan Sempurna sementara kalian hanyalah seorang yang pasrah ?
Cuma cerita :
Untuk aku sendiri, aku emang belum mikirin jauh-jauh banget. Aku cuma pengen cerita, apa rencanaku ke depan. Pertama, aku akan masuk UGM dengan jurusan Arsitektur. Awalnya emang sempet bingung, antara banyak banget pilihan. Dan awalnya aku ragu dengan kata-kata "Kesuksesan diraih ketika orang tersebut berhasil mencapai cita-citanya disaat dia kecil.", tapi setelah melalui banyak nasehat dari orang-orang yg hebat, aku putusin untuk percaya dengan kata-kata tersebut. Lanjut, aku akan lulus dengan nilai maksimal, dan akan menjadi seorang arsitek murni bukan menjadi dosen arsitek atau apapun. Udah, baru sampai situ aku pikirinnya.
Kalau kalian ada yang pengen cerita tentang rencana kalian, ga papa silahkan kirim aja ke email : yuyud.wawan@gmail.com. Ntar aku tambahin ke postingan ini.