Kamis, 25 Oktober 2012

10:58 PM - No comments

Kemana Langkahmu Selanjutnya

Pernah belum, kalian bertanya pada diri kalian sendiri. Tentang "Apa yang akan kalian lakukan selanjutnya ?". Selanjutnya disini bukan dalam arti sempit mengenai waktu. Namun arti luas mengenai waktu, 1 Tahun, 1 Dekade, dan seterusnya. Apa sih yang akan kalian bayangkan jika ada pertanyaan, "Kamu ingin jadi apa 10 tahun lagi ?"

Banyak pertanyaan-pertanyaan seperti itu yang akhir-akhir ini muncul di pikiranku. Yap, mungkin saat ini aku udah menginjak kelas 3 SMA. And it's make me feel "galau". FYI, kata "galau" bukanlah kata alay selevel ciyus, miapah, enelan, atau apapun yang dikatakan oleh seorang dengan kapasitas otak yang ga lebih besar dari botol yakult. Kata "Galau" udah ada di Kamus Besar Bahasa Indonesia sejak dulu. Oke, balik ke topik utama.

Buat kalian yang lagi berada di ujung tingkat pendidikan, alias semester-semester akhir. Pasti banyak yang kalian pikirin, "kemana aku harus sekolah lagi ?" "Aku lanjutin sekolah nggak ya ?" ataupun "Lulus SMA bisa nikahin artis ga yah ?". Untuk pertanyaan terakhir, kemungkinan besar kalian berpeluang. I never seen a professor who get married with an actress.. Dan apakah kalian hanya berpikir tentang sekolah kemana selanjutnya ? Nggak sampai, kemana aku setelah selesai di sekolah itu ?

Untuk kelas 3 SMA, mungkin lebih rumit milih lanjutan sekolahnya. Karena begitu banyak tempat yang menganggap dirinya sebagai "Perguruan Tinggi". Dan bukan hanya sampai situ, karena kalian harus memilih jurusan mana yang akan kalian tempuh. Hampir tiap minggu ada orang-orang dari perguruan tinggi yang mengajak kita masuk ke universitasnya dia. Dan mengajak kita untuk mengikuti jejaknya, seolah dia mempunyai kehidupan yang sempurna. Mulai dari yang memberi janji jika kalian mendapat gaji besar jika hidup setelah dari Perguruan Tinggi tersebut, ada yang memberi janji jika Perguruan Tingginya adalah gedung ternyaman sedunia. Dan atau apalah itu, orang-orang yang bermulut manis.

Dan setiap kawan yang aku tanyain, "Kamu lanjut kuliah kemana ?", jarang jarang banget yang dengan pasti menjawabnya. Paling jawabannya "Gatau","Terserah mau kemana","Nanti aja. Belum kepikiran.". Dan seketika itu, aku bertanya dalam hati "What's wrong with you, sob ? Siapa pilot yang mengendalikanmu ?". Yap, bener. Kamu adalah seorang pilot dengan pesawat adalah dirimu sendiri, semua kendali penuh ada sama kamu, kamu yang menentukan kemana tempat kamu mendaratkan dirimu. Apakah kalian akan terus-terusan berputar di udara hanya karena belum memikirkan landasan pacu ? Bahan bakar kalian adalah waktu, dan bahan bakar nggak selamanya kalian miliki. Jadi, segera pikirkan landasan mana yang akan kalian pakai.

Taun depan kalau nggak ada halangan, kita udah melepas seragam tapi masih berkutat dengan buku, 3-5 taun kemudian kalau nggak ada halangan kita mulai gunakan otak hasil asahan selama bertahun-tahun. Tak lama kemudian kita mempunyai seorang pasangan yang terhebat sebagai Co-Pilot pesawat kita. Dan tak lama kemudian kita mengendalikan sebuah pesawat yang lebih besar. Kita akan punya beberapa makhluk baru yang memanggil kita Ayah atau Bunda. Sudahkah kita menyiapkan cerita-cerita hebat yang kita alami dan akan kita ceritakan kepada makhluk kecil yang memanggil kita Ayah atau Bunda ? Kalau kalian belum memiliki cerita, apakah kalian bisa kembali ke masa dimana kalian ingin membuat cerita itu ? Ataukah kalian akan menceritakan cerita tipuan kepada makhluk kecil yang belum mempunyai dosa itu ?

Semuanya berlalu begitu cepat. Kita yang dulu masih menangis karena enggak dibeliin pistol-pistolan oleh bunda, lalu kita yang sekarang menangis karena persoalan cinta, dan kita yang akan menangis karena sadar betapa berharganya waktu. Semua itu hanya masing-masing dari kita yang bisa merasakannya. Nggak ada orang lain yang bisa merasakan sama dengan yang kita rasakan.

Mulai dari sekarang, selagi masih ada waktu. Tentuin apa yang akan kalian lakukan, jangan nanggung-nanggung cuma mikirin 1 tahun kedepan. Kalau perlu, rencanain 50 tahun kedepan. Takdir emang Tuhan yang ngatur, tapi apakah kalian yakin Tuhan menakdirkan kalian kelak akan Hidup Mewah, Hidup Bahagia, dan Sempurna sementara kalian hanyalah seorang yang pasrah ?

Cuma cerita :
Untuk aku sendiri, aku emang belum mikirin jauh-jauh banget. Aku cuma pengen cerita, apa rencanaku ke depan. Pertama, aku akan masuk UGM dengan jurusan Arsitektur. Awalnya emang sempet bingung, antara banyak banget pilihan. Dan awalnya aku ragu dengan kata-kata "Kesuksesan diraih ketika orang tersebut berhasil mencapai cita-citanya disaat dia kecil.", tapi setelah melalui banyak nasehat dari orang-orang yg hebat, aku putusin untuk percaya dengan kata-kata tersebut. Lanjut, aku akan lulus dengan nilai maksimal, dan akan menjadi seorang arsitek murni bukan menjadi dosen arsitek atau apapun. Udah, baru sampai situ aku pikirinnya.

Kalau kalian ada yang pengen cerita tentang rencana kalian, ga papa silahkan kirim aja ke email : yuyud.wawan@gmail.com. Ntar aku tambahin ke postingan ini.

Rabu, 24 Oktober 2012

11:35 PM - No comments

Ini Bukan Penutup

"Mungkinkah masih ada waktu, yang tersisa untukku..."

Ada yang tau petikan lagu di atas ? Nggak tau juga ga masalah buat aku. Itu cuma lagu pertama yang "dia" minta ke aku buat mainin gitar. Yap, setelah memulai hari-hari dengan seorang "Pacar" sejak 30 Juni 2010, akhirnya selesai juga. Dengan kata lain, "putus","pedot", dan terserah kalianlah mau menyebutnya apa..

Sedikit mengenang dulu awal-awal memulai akrab dengan istilah "Pacar". Kita bertemu di sebuah SMP negeri, dan sialnya kita sekelas, dan sialnya lagi kita duduk depan belakang (terkadang). Entah darimana memulainya, tiba-tiba aku ngeliat sebuah blog yang menurutku isinya konyol. Sebuah blog dengan postingan yang hanya beberapa kata tiap postingannya. Dan berisi dengan keluhan dan kesedihan tentang cinta, cinta, dan PR. Sialnya, ini adalah blognya "Dia". Awalnya nggak terlalu peduli, sampai suatu ketika "Dia" bilang, "Semua tulisan di blogku itu buat kamu.." Lalu apa yang terjadi ? Apakah aku akan koprol keliling manahan sambil nyanyi "Cinta Ini Membunuhku" ? Atau aku akan menyandera walikota ? Nope, I just say "Owh.."

"When you love someone, just be brave to say..."

Hari-hari berlalu sejak kejadian "Owh.." dan "Dia" sempat beberapa waktu nggak berkomunikasi. Sampai akhirnya, kita berdua sepedaan bareng dibawah terik matahari. Ya, sebenernya rombongan sih, bareng sebuah Tim Pro CND Cycling Club. Tapi kita sengaja agak ke belakang dikit. Iya, bukan agak lagi sih. 1km lah kira-kira. Dan di kesempatan itu, aku ngomong "Kamu mau nggak jadi pacarku ?". Lalu dia tersenyum, dan tersenyum. Dan akhirnya dia sadar, dia balas jawab "mau..", lalu jari kelingking kita bertemu. Dan disaat itu ada om-om DKP lagi nyapu jalan. Bukan salahku memilih tempat yang agak kurang greget, tapi salahkan tempat yang tidak bisa greget.

Hari-hari berlalu. Banyak cerita yang kita jalanin berdua. Maaf kalau tidak bisa diceritain disini, karena ini adalah versi gratis. Anda perlu membeli versi Premium. Banyak perubahan yang aku rasain setelah dia mengacak-acak hidupku. Aku yang dulu seperti seorang Iceman, dia rubah menjadi Semi-Iceman. Hal ini melalui proses pelatihan sejak 30 Juni 2010 - Sekarang entah tanggal berapa.

"Nek wes yang-yangan suwe i, nek yangmu nesu karo kowe, kowe gur ndelok mripat e langsung mudeng.."

Itu tadi kata-kata dari seseorang bernama "Kristian Yehuda" atau lebih dikenal dengan "Chuo". Yap, he's right. Kita udah kenal banget satu sama lain. Jadi ga ada pertanyaan bodoh dari percakapan tolol "Kamu lagi  marah ya ?"|"Enggak, lagi napsu.." Dan kalian yang udah pernah pacaran, pasti mengalaminya juga. Kata Mulut Manis Chuo sih, minimal pacaran 9 Bulan buat dapetin fitur itu.

"I love you, but it's not so easy.."

Akhirnya, kita terlalu banyak berantem. Nggak ada yang mau ngalah, karena kita ngerasa sama-sama bener. Dan setelah kita tidak berkomunikasi selama beberapa hari, akhirnya... Ga tega ngomongnya, yang penting kalian pahamlah.

"Kamu sedih ?"

Enggak, buat apa ? Emang jalan ceritanya seperti ini. Apa yang akan kalian lakukan ? Membuat jalan cerita sendiri ? Bersamaan dengan itu, si Adik tiba-tiba pulang dari Gramedia yang katanya dia habis beli buku latian soal. Tapi faktanya, dia beli sebuah buku cerita berjudul "Rasa Cinta". Yang berisi cerita-cerita pendek tentang kisah cinta yang simpel, tapi banyak maknanya.

Dan aku ngerasa, ini jauh lebih baik. Lebih banyak waktu untuk berkumpul dengan makhluk bernama Denny, Rian, Rofiq, Biondy, Chuo, Ilham, Dugi, Aat dan banyak lagi makhluk sejenis itu. Lebih bebas ngelakuin apa yang aku suka tanpa ada kata-kata ngeluh "Aku gapernah digagas.." atau apalah sejenis itu. Jadi lebih luas pandangan tentang dunia. Jadi lebih mengerti kata-kata "Masa SMA adalah masa terindah..".

"Lalu dia kemana ?"

Dia masih. Dia ga pergi kemana-mana. Kita temen. Jadi hal ini nggak membuat Ceritanya menjadi "tamat". Diary yang kita buat berdua, belum selesai. Kita masih ketemu, kita masih komunikasi, dan dia masih sarapan kudanil crispy.

Kadang juga kasihan ngeliat orang lain yang kerepotan karena harus ngeladenin seorang "Pacar". Apa sih yang membuat dia begitu penting ? Kalau kata Shaden sih, "Dunia belum berakhir. Jika kau putuskan aku.." Ngapain kalau sebuah status malah bikin kalian kerepotan. Apa gunanya Status itu kalau ada cara lain yang lebih nyaman ?

Terima Kasih kamu yang udah ngasih inspirasi buat nulis acak-acakan gini.
"Awanda Erna Dwi Astuti"