Jumat, 31 Mei 2013

10:24 PM - No comments

Awalnya Bukan Ini..

Sebelum aku mulai tulisan-tulisan ngawur ini, izinkan aku ucapkan beberapa kata. Aku mau ucapin Selamat Ulang Tahun buat sahabatku Galih Wahyu Sangaji. Kalau mau twitternya nih -> @galiihwahyu . Kita  pertama kenal sejak SD. Kebetulan kita satu kelas. Jadi inget dulu waktu pertama jadi sahabatnya dia, aku kasih kado buat ulang tahunnya. Seumur hidupku ini, aku baru ngasih kado ke 2 orang. Yang pertama itu si Galih ini, dia baru sekali aku kasih. Dan yang kedua, jelas MANTAN yang ga jelas bentuknya itu. Yep, sapi berhijab..

Kado buat Galih ini sebenernya sama sekali ga istimewa. Dan aku saat itu juga tidak berpikir memberikan sebuah Bus Kota buat anak SD. Jadi dia tidak perlu menunggu bus didepan sekolah, enggak. Aku juga ga berpikir untuk beliin dia sebuah Bel Sekolah. Jadi dia tidak akan telat, karena dia yang bawa bel, enggak. Kalau tidak salah dulu aku kasih dia Buku sama Tempat Pensil. Dan semua itu dimasukkan ke dalam kertas kado unyu. Dan ini adalah satu poin plus buat Galih dibanding semua hadiah yang aku kasih ke MANTAN. Yep, DIBUNGKUS KERTAS KADO. Ini yang nggak didapet oleh MANTAN, meskipun hadiah buat dia jauh lebih istimewa. Hadiah buat Si Sapi Hijabers ini semuanya cuma dikasih di tas kresek, itupun cuma tas kresek yang dikasih ama penjualnya. I know that I was so romantic man...

Dari segi proses pemberiannya juga jauh lebih asik buat Galih ini. Kalau nggak salah dulu itu waktu jam istirahat. Dikelas udah ga ada orang, tapi kayaknya dulu ada satu orang cewek. Entah siapa, entah murid SD kami atau bukan, atau bisa jadi dia SPG mobil yang tersesat dan tak tahu arah jalan pulang.. Oke, aku nggak peduli dia siapa. Tapi dia aku suruh untuk diem. Dan perlahan, aku ambil bingkisan buat si Galih dari tasku. Lalu aku jalan mendekat perlahan sangat pelan hingga aku sadar kalau aku tidak jalan.. Next, sampai di mejanya. Aku taruh hadiah itu di lacinya. Dan aku balik badan bubar jalan.. Finally, dia sadar kalau dilacinya ada kado. Dia terkejut, kalau di sinetron sih terkejut sambil banting-banting gelas ya. Tapi untungnya dia enggak seperti itu, otak kami belum teracuni sinetron yang lebih rendah dari sampah di TV kita sekarang. Cuuuh...

Beda halnya dengan Si Sapi Pasmina ini. Hadiah pertama buat dia itu boneka kodok bermuka cabul. We called him/her pampam..:') Itu si kodok cabul aku taruh di bagasi motor, yang sempitnya bukan main. Mungkin boneka itu mengira kalau dia lagi mengalami siksa kubur. Kalau nggak salah itu hari Jumat, karena kita bertemu reuni di SMP. Lalu sebelum pulang, aku ajak dia ke motorku. Aku bukain jok motor, dan walaa.. Kalau aku ada di posisinya dia, aku bakal bilang "Apa ? Kamu bukain jok, kamu pikir aku mbak-mbak pom bensin ?". Dan untungnya, level keBeGoannya dia itu masih dibawah aku. Jadi dia juga terkejut, dan bilang makasih banyak ke aku. Dan sepanjang malam, dia terus-terusan bilang makasih. Dan aku dilema, antara dia bener-bener suka. Atau dia super bete, jadi dia udah Copy kata "Makasih" lalu dia tinggal Paste kata itu buat balesin semua smsku sepanjang malam..

Jadi lupa ide awal deh mau bahas apa di tulisan ini. Oke, lanjut bahas tentang kado-kadoan aja yah..

Sebenernya sih nggak masalah tentang apa saja yang akan diberikan ketika orang yang berarti buat kamu. Nggak masalah apakah pemberian itu harganya setara dengan utang negeri ini. Atau pemberian itu besarnya se negeri ini. Atau apa yang membungkus semua bingkisan itu. Semuanya bukan tentang itu. Tapi tentang apa kah hadiah itu bisa berarti bagi orang yang kita tuju.

Bener ga ? Apakah seorang cewek matre bakal bahagia kalau dikasih cowoknya sebuah Roket Discovery kepunyaan NASA ? Nggak juga kan, karena nggak mungkin si cewek make itu roket buat ke Indomaret. Ya memang dia matre, dan suka yang mahal-mahal. Tapi juga nggak semahal sebuah Roket, turun dikitlaah. Gerobak Susu Murni Nasional mungkin.

Ini tidak seruwet yang dibicarakan TV

Seperti tulisan-tulisan ini juga. Aku rasa aku bakal bahagia dan inget-inget kalau ada seseorang yang mau membuat tulisan meski acak-acakan, di Hariku.

Selasa, 28 Mei 2013

11:50 PM - No comments

Cuma Iri

Setelah sekian lama pasca UN jadi tuna wisma, akhirnya keluar juga kertas tanda kelulusan. Dimana sebagian orang dengan entah nafsu apa yang merasukinya, menanti hal itu dengan adrenalin tinggi. Mungkin bagi mereka, nunggu predikat lulus itu macam naik "Becak wisata CFD dengan full lampu LED warnawarni, full musik dari Wali, dan keadaan turun dari gunung." Entah kenapa, orang-orang itu begitu histeris dalam menanti embel-embel "LULUS". Kalau saja mereka orang yang peka, mereka bakal tau mereka lulus atau enggak sesaat setelah ngerjain UN.

Begitu juga dengan dunia twitter. Dunia twitter berubah derastis, dari sebelumnya adalah lembar anak muda yang kepengen masalahnya dipublikasikan. Berubah menjadi Halaman Religius. Waaw, sempet dulu ngira kalau salah masukin alamat website MTA. Isinya doa-doa, harapan-harapan kepada Tuhan, dsb. Aku juga nggak mau suudzon, dan aku yakin mereka juga berdoa setelah ibadah pula. Dan mereka merasa belum cukup, sehingga mereka juga meminta di Twitter. Hanya dia dan Tuhan yang tahu..

Nah yang jadi masalahku sekarang adalah, waktu setelah itu. Yep, pengumuman SNMPTN. Sebenernya aku udah tau sih hasilnya dari temennya Ibu yang jadi panitia SNMPTN ini. Dan aku juga udah terima semua yang bakal didapet. Sebelum waktu pengumuman, banyak sih yang minta sejenis penenangan batin ke aku. Dia takut kalau nggak lolos SNMPTN gimana. Dan oke, aku cuma berusaha ngasih semangat aja. Mau apalagi ? Kalau aku jadi presiden di usiaku sekarang ini, bakal aku lolosin deh semuanya..

Sebenernya, pada saat itu aku pengen bilang. Kebetulan orang-orang itu adalah satu SMA denganku. Pengen bilang kalau, Nilai kita itu nggak akan bisa bersaing dengan SMA-SMA lain. Tapi, apa setega itu juga ngehancurin harapan-mimpi seseorang ? Asik loh menanti sesuatu yang diinginkan itu. Terlebih kalau harapan itu sangat kecil kemungkinannya akan terjadi. Nggak seperti lulus-lulus tadi..-_-

Jadi gini nih kasusnya. Masalah 'NILAI'. Ya mungkin buat kalian yang nggak dari SMA yang sama denganku, nggak akan tau rasanya sih. Guru-guru disini itu menurutku bisa dianggap sedikit sekali menghargai kerja keras muridnya. Seperti contohnya Seni Lukis. Bagaimana mungkin sebuah lukisan dinilai dengan angka 69 ? Kenapa tidak 70 ? Apakah ada gitu, "owh ini warnanya kurang wah dikit. Jadi gabisa 70. Cukup 69." ? Masalah seni aja segitunya, apalagi pelajaran yang jadi pokok ?

Semua ini juga tentang masalah KKM. KKM disini terlampau rendah. Rata-rata sih 65 untuk KKM. Ya mungkin menurut kalian yang dari sekolah lain, ini mudah. Anda bisa dianggap lulus saat nilai kalian 66. Namun pada akhirnya, semua ini sangat merugikan diri kami sendiri. Ketika kita sama-sama remidi. Kami mendapat maksimal 66. Dan kalian 75. Jauh bukan ? Oke, disini ada istilah Bonus Nilai. Tapi itu juga maksimal +3. Ini hanya sebagian kecil, lebihnya lagi, mendapat angka 70 disini itu nggak semudah yang dibayangkan. Juga ada masalah UKK dan UTS yang dilaksanakan tanpa disertai remidi.

Dan semua masalah itu makin besar ketika berhadapan dengan SNMPTN. Karena seleksi kali ini, hanya dijaring berdasarkan murni dari nilai rapor. Bisa rasakan bagaimana adilnya ? Ketika anda susah-susah berusaha, dan hanya diberi penghargaan kecil. Jauh lebih kecil dibanding orang lain yang sedikit lebih mudah, namun diberi penghargaan besar. Dan pada akhirnya, orang-orang mudah itu mendapat hasil yang lebih menyenangkan ? Ini kurang begitu adil..

Sempat mendapat angin segar dari sekolah, mungkin mereka hanya memberi sebuah proyeksi oase. Sekolah bilang kalau semua ini akan diperhitungkan juga faktor sekolah dan KKMnya. Dan saat itu, para petinggi sekolah bilang kalau sekolah kami ini punya nilai yang tinggi di mata Universitas. Pada akhirnya, semua ini nggak lebih dari fatamorgana. wussssss.....*suasanapadangpasir*

Sekolah juga bilang kalau kami mendapat perlakuan khusus. Sekolah bilang kalau kami sudah mendapat kursi, sesuai dengan alumni kami yang diterima di tempat melalui jalur undangan. Dan pada akhirnya, kami hanya menjadi korban PHP. Mungkin setelah ini, nama twitter kami akan diganti dengan *Korban PHP*

Untuk semua masalah diatas, Bundaku dan orang-orang komite yang lain pernah memprotes keras mengenai sistim nilai di SMA ini. Bahkan kepala sekolah pada saat itu juga, ikut memprotes nilai itu. Bapak Kepala Sekolah bilang "Nilai nilai kita ini hanya bisa digunakan untuk mendaftar. Namun sama sekali tidak bisa digunakan untuk bersaing." Dan semua itu hanya dianggap angin lalu oleh guru-guru yang kolot dengan peraturan.

Dan sampai saat ini, entah siapa yang harus bertanggung jawab atas suksesnya hampir semua siswa tidak lolos SNMPTN. Mungkin sekolah yang terlalu tidak menghargai. Atau sistem kuliah yang kurang adil. Atau bisa juga kami yang tidak bisa menghasilkan nilai indah melalui guru-guru kolot tersebut.. Dan pada akhirnya, para petinggi-petinggi sekolah sama sekali tidak dipotong gajinya. Dan kita sebagai murid adalah yang paling depan menanggung semua ini.  

Oke masih ada SBMPTN. Jadi masih ada kesempatan. Walaupun waktu dimana anak-anak SMA lain sudah liburan, kita harus masih berkutat dengan fisika, ekonomi, biologi, sosiologi dan sekutunya. Tak apalah, memang kita dialihkan ke jalur ini.

Aku juga bersyukur punya orang tua yang mengerti tentang semua hal ini. Punya Bunda yang aktif dalam dunia pendidikan. Sehingga tau betul alasan kenapa aku nggak bisa lolos kali ini. Dan bukannya kecewa, Bunbun malah nyemangatin. Dan dengan semangat nyariin kuliah yang menarik. 

Tapi aku sebenernya juga kasihan sama anak dengan orang tua yang tidak terlalu mengerti akan hal ini. Malah memandang anaknya malas dan bodoh karena tidak lolos seleksi. Untuk yang memiliki orang tua seperti itu, tetap semangat. Kamu bisa buktiin kalau anggapan mereka itu salah..

Dan pada saat dunia twitter kemaren penuh harapan dan doa untuk lolos SNMPTN, aku cuma bisa senyum iri. Aku iri dengan kalian yang memiliki sesuatu yang bisa diharapkan dengan pasti. Aku iri dengan kalian yang memiliki kemampuan deg-degan dengan harapan kalian..



Cukup sekian tulisan ini, kalau ada yang merasa tersinggung, mohon banget maaf. Aku disini cuma ngungkapin yang aku pikirin, biar nggak menuh-menuhin pikiran aja.

Rabu, 08 Mei 2013

12:16 AM - No comments

Tweet Tweet Tweet

Oke, emang udah lama ga buka, umm lebih tepatnya ga ngurus ini blog. Banyak sih alasannya, mulai dari Ujian Nasional yang bikin mendikbud kita dicacimaki oleh pelajar-pelajar yang hatinya masih labil dan bimbang. Sampai kepikiran kepanjangan dari 'Mendikbud' dan 'Menpora', it's serious.. 

I mean, I thought that Mendikbud is the acronym from Menteri Pendidikan dan Kebudayaan and Menpora is the acronym from Menteri Pendidikan dan Olahraga. I almost complain about two 'Menteri Pendidikan' to our President. Before my friend, Fauzi told me that I was so idiot. Thankyou, bro. You save my face..

nggak usah dibahas tentang itu. Dan alasan berikutnya adalah tentang modem smartfren, yang lemotnya udah level olimpiade. Mungkin kalau ada olimpiade modem terlambat, modem ini akan juara secara abadi.. Dan ternyata alasannya karena mereka lagi kena musibah, ya kalian taulah berita-berita kemaren itu. Dan secara, pelanggan setia gitu kan, akhirnya kuputuskan untuk... ganti jadi pengguna Axis


Kita lanjut lanjut, bahas yang sesuai judul. Mungkin dulu waktu awal blog ini, aku masih pengguna twitter yang junior. Jadi belum terlalu ngerti masalah apa yang bakal muncul dari sana. Tapi sekarang, aku mulai nemuin banyak masalah dari dunia ajaib yang satu ini. Dan masalah yang ditemuin itu lebih susah diselesaiin daripada di dunia dunia yang lainnya.


1. Mereka Ngobrol
Mungkin bagi sebagian orang hal ini biasa aja, tapi enggak bagi sebagian orang yang lainnya. Come on, Sis. Don't you have any messaging app in your 'smart'phone ? 

Twitter sendiri sudah nyediain sarana berupa Direct Message buat percakapan semacam itu. Atau mungkin orang-orang itu belum tau kalau ada fitur itu ? Itulah kebiasaan kebanyakan orang Indonesia. Tidak membaca Manual ataupun FAQ sebelum menggunakan sesuatu. Mereka pikir mereka bisa, lalu apa gunanya para pembuat membuat Manual dengan keringat yang berarti ? wusssss.....

Mungkin masih batas wajarlah kalau percakapannya mungkin sautsautan sampai 3-5 kali. Itu wajar.. tapi kalau berkali-kali dan sampai hari esok terus berlanjut ? Dan percakapan mereka sama sekali tidak penting untuk kita ketahui dan bahkan itu juga tidak penting untuk kehidupan mereka. Seperti :
Lobster : Avaku baru nih..
Panda   : Cantik banget ik kamu
Lobster : Hayoo, kamu kepoin aku yaa..
Panda   : GR, siapa yang ngepoin kamu.
Lobster : Amacaak ? Eh tdi si kecoak ganteng bgt ya, suaranya seksi bgt.
Panda   : Iyaiiii, coba aku puya pacar kayak gitu
                        ---dan ini berlanjut  9 bulan 10 hari---
 Iya mungkin tolol juga kalau 5 orang lurah membicarakan strategi perang lewat twitter..

Mungkin mereka bisa beralasan "Kalau nggak suka yaudah gausah dibaca..". Tapi bagaimana mungkin ada orang yang bisa maen twitter tapi buta huruf ? Apalagi yang mau kita baca kalau tweet penting dari @ SBYudhoyono aja kalian tenggelamkan ? Kecuali kalian saling ngobrol dengan huruf jawa, itu nggak semua orang baca.

Jadi tolong, gunakan aplikasi sesuai dengan yang diinginkan oleh si developer, atau paling enggak sesuai dengan norma remaja yang sadar diri..


2. Mereka Spam
Spam disini bukan cuma sekedar iklan-iklan. Malah lebih mending iklan, kita tertarik bacanya. Tapi ini tentang suatu anak-anak labil yang terlalu mengidolakan seseorang. Dunia mereka hanya berisi orang-orang yang mereka idolakan. Dan mereka meretweet semua tentang idola mereka, mengetweet semua tentang idola mereka. Dan kecepatan mereka dalam mengetweet itu setara dengan mobil berkekuatan 700 tenaga musang.

Kebanyakan dari mereka sih membicarakan tentang korea-korea dan sejenisnya. Cerita sedikit, dulu aku pernah naksir berat sama seorang cewek. Dan semuanya itu sirna ketika dia mulai membicarakan tentang korea, entah Kim Bum-Bum-Car atau apalah itu.. Dan akhirnya, mundur perlahan dan bersyukur hubungan itu nggak berlanjut. syuuuuh...

Oke, nggak apa-apa sebenarnya untuk mengidolakan seseorang. Tapi tolong, jangan berlebihan. Untuk apa kalian meretweet hal-hal itu ? Kalian udah baca, yaudah gausah diretweet. Karena aku yakin, teman-teman kalian yang mengidolakan hal yang sama pasti udah baca berita tentang itu. Kasihanilah orang-orang yang alergi dengan hal itu.. mereka bisa mual melihatnya.


3. Mereka Memprihatinkan
Kalau yang satu ini juga sangat banyak terjadi di kalangan rakyat twitter. Mereka mengetweet tentang kesedihan hatinya, kesedihan cerita hidupnya, dan kesedihan tentang harga permainan Timezone yang diluar nalar. Dan ini masih tahap wajar ketika dia hanya mengeluarkan 1-3 tweet. Tapi yang parah adalah ketika dia mengeluarkan lebih dari 10 tweet dengan inti yang sama. Yep, Sedih..

Tapi aku tau alasan mereka melakukannya, mereka hanya ingin mengobati hati yang tersakiti.. *ciyeeeh**
Aku tau rasanya kawan, aku juga pernah merasakannya. Tapi sayangnya, aku tumpahkan seluruh kesah dan gelisahku lewat blog ini.. *tampar*

Nggak apa-apa juga sih. Cuma yang ngebaca itu juga galau, galau pengen ngelus gara-gara prihatin apa pengen nampar gara-gara nyampah.. Jadi untuk yang satu ini, masih ada lah toleransi dari lapisan masyarakat twitter. Jadi tenang, nyawa kalian aman..

Indonesia emang negara dengan jumlah penduduk twitternya termasuk yang tertinggi di dunia. Tapi juga itu, isi tweetnya hanya beberapa persen yang bermutu. Udah banyak loh yang malu-maluin dari negeri ini. Masak kalian mau nambah-nambahin. Gapapa juga sih sebenernya..

Its not about quantity, but quality

Diceritain Babe juga, kalau sekarang perusahaan-perusahaan itu udah mulai nyeleksi pegawainya lewat FB atau twitter orang yang mau masuk itu. Jadi sifat asli orang itu keliatan dari sana, dan itu emang bener. Sehingga, nalar aja. Mana mungkin sebuah perusahaan mengambil orang yang isi tweetnya cuma nangisin Timezone yang mahal, misuh-misuh gara-gara Barca yang 7-0, dikasih gaji 30jt perbulan ?

Oke, karena jam udah lewat dari jam 12 malem. Aku udahin aja tulisan-tulisan tanpa format ini. Jadi gitu, tolong yang merasa tersinggung gausah marah. Karena itu demi kebahagiaan orang banyak, jangan sampai kalian dianggep orang yang egois ataupun cap-cap buruk lainnya hanya karena hal-hal sepele ini.

"Kecanduan sosial media bisa membuat orang pasif di dunia nyata. Mari kita sign out sejenak" (ILM Prambors)


See yaa, selamat malam buat kamu yang disana...