Rabu, 08 Mei 2013

12:16 AM - No comments

Tweet Tweet Tweet

Oke, emang udah lama ga buka, umm lebih tepatnya ga ngurus ini blog. Banyak sih alasannya, mulai dari Ujian Nasional yang bikin mendikbud kita dicacimaki oleh pelajar-pelajar yang hatinya masih labil dan bimbang. Sampai kepikiran kepanjangan dari 'Mendikbud' dan 'Menpora', it's serious.. 

I mean, I thought that Mendikbud is the acronym from Menteri Pendidikan dan Kebudayaan and Menpora is the acronym from Menteri Pendidikan dan Olahraga. I almost complain about two 'Menteri Pendidikan' to our President. Before my friend, Fauzi told me that I was so idiot. Thankyou, bro. You save my face..

nggak usah dibahas tentang itu. Dan alasan berikutnya adalah tentang modem smartfren, yang lemotnya udah level olimpiade. Mungkin kalau ada olimpiade modem terlambat, modem ini akan juara secara abadi.. Dan ternyata alasannya karena mereka lagi kena musibah, ya kalian taulah berita-berita kemaren itu. Dan secara, pelanggan setia gitu kan, akhirnya kuputuskan untuk... ganti jadi pengguna Axis


Kita lanjut lanjut, bahas yang sesuai judul. Mungkin dulu waktu awal blog ini, aku masih pengguna twitter yang junior. Jadi belum terlalu ngerti masalah apa yang bakal muncul dari sana. Tapi sekarang, aku mulai nemuin banyak masalah dari dunia ajaib yang satu ini. Dan masalah yang ditemuin itu lebih susah diselesaiin daripada di dunia dunia yang lainnya.


1. Mereka Ngobrol
Mungkin bagi sebagian orang hal ini biasa aja, tapi enggak bagi sebagian orang yang lainnya. Come on, Sis. Don't you have any messaging app in your 'smart'phone ? 

Twitter sendiri sudah nyediain sarana berupa Direct Message buat percakapan semacam itu. Atau mungkin orang-orang itu belum tau kalau ada fitur itu ? Itulah kebiasaan kebanyakan orang Indonesia. Tidak membaca Manual ataupun FAQ sebelum menggunakan sesuatu. Mereka pikir mereka bisa, lalu apa gunanya para pembuat membuat Manual dengan keringat yang berarti ? wusssss.....

Mungkin masih batas wajarlah kalau percakapannya mungkin sautsautan sampai 3-5 kali. Itu wajar.. tapi kalau berkali-kali dan sampai hari esok terus berlanjut ? Dan percakapan mereka sama sekali tidak penting untuk kita ketahui dan bahkan itu juga tidak penting untuk kehidupan mereka. Seperti :
Lobster : Avaku baru nih..
Panda   : Cantik banget ik kamu
Lobster : Hayoo, kamu kepoin aku yaa..
Panda   : GR, siapa yang ngepoin kamu.
Lobster : Amacaak ? Eh tdi si kecoak ganteng bgt ya, suaranya seksi bgt.
Panda   : Iyaiiii, coba aku puya pacar kayak gitu
                        ---dan ini berlanjut  9 bulan 10 hari---
 Iya mungkin tolol juga kalau 5 orang lurah membicarakan strategi perang lewat twitter..

Mungkin mereka bisa beralasan "Kalau nggak suka yaudah gausah dibaca..". Tapi bagaimana mungkin ada orang yang bisa maen twitter tapi buta huruf ? Apalagi yang mau kita baca kalau tweet penting dari @ SBYudhoyono aja kalian tenggelamkan ? Kecuali kalian saling ngobrol dengan huruf jawa, itu nggak semua orang baca.

Jadi tolong, gunakan aplikasi sesuai dengan yang diinginkan oleh si developer, atau paling enggak sesuai dengan norma remaja yang sadar diri..


2. Mereka Spam
Spam disini bukan cuma sekedar iklan-iklan. Malah lebih mending iklan, kita tertarik bacanya. Tapi ini tentang suatu anak-anak labil yang terlalu mengidolakan seseorang. Dunia mereka hanya berisi orang-orang yang mereka idolakan. Dan mereka meretweet semua tentang idola mereka, mengetweet semua tentang idola mereka. Dan kecepatan mereka dalam mengetweet itu setara dengan mobil berkekuatan 700 tenaga musang.

Kebanyakan dari mereka sih membicarakan tentang korea-korea dan sejenisnya. Cerita sedikit, dulu aku pernah naksir berat sama seorang cewek. Dan semuanya itu sirna ketika dia mulai membicarakan tentang korea, entah Kim Bum-Bum-Car atau apalah itu.. Dan akhirnya, mundur perlahan dan bersyukur hubungan itu nggak berlanjut. syuuuuh...

Oke, nggak apa-apa sebenarnya untuk mengidolakan seseorang. Tapi tolong, jangan berlebihan. Untuk apa kalian meretweet hal-hal itu ? Kalian udah baca, yaudah gausah diretweet. Karena aku yakin, teman-teman kalian yang mengidolakan hal yang sama pasti udah baca berita tentang itu. Kasihanilah orang-orang yang alergi dengan hal itu.. mereka bisa mual melihatnya.


3. Mereka Memprihatinkan
Kalau yang satu ini juga sangat banyak terjadi di kalangan rakyat twitter. Mereka mengetweet tentang kesedihan hatinya, kesedihan cerita hidupnya, dan kesedihan tentang harga permainan Timezone yang diluar nalar. Dan ini masih tahap wajar ketika dia hanya mengeluarkan 1-3 tweet. Tapi yang parah adalah ketika dia mengeluarkan lebih dari 10 tweet dengan inti yang sama. Yep, Sedih..

Tapi aku tau alasan mereka melakukannya, mereka hanya ingin mengobati hati yang tersakiti.. *ciyeeeh**
Aku tau rasanya kawan, aku juga pernah merasakannya. Tapi sayangnya, aku tumpahkan seluruh kesah dan gelisahku lewat blog ini.. *tampar*

Nggak apa-apa juga sih. Cuma yang ngebaca itu juga galau, galau pengen ngelus gara-gara prihatin apa pengen nampar gara-gara nyampah.. Jadi untuk yang satu ini, masih ada lah toleransi dari lapisan masyarakat twitter. Jadi tenang, nyawa kalian aman..

Indonesia emang negara dengan jumlah penduduk twitternya termasuk yang tertinggi di dunia. Tapi juga itu, isi tweetnya hanya beberapa persen yang bermutu. Udah banyak loh yang malu-maluin dari negeri ini. Masak kalian mau nambah-nambahin. Gapapa juga sih sebenernya..

Its not about quantity, but quality

Diceritain Babe juga, kalau sekarang perusahaan-perusahaan itu udah mulai nyeleksi pegawainya lewat FB atau twitter orang yang mau masuk itu. Jadi sifat asli orang itu keliatan dari sana, dan itu emang bener. Sehingga, nalar aja. Mana mungkin sebuah perusahaan mengambil orang yang isi tweetnya cuma nangisin Timezone yang mahal, misuh-misuh gara-gara Barca yang 7-0, dikasih gaji 30jt perbulan ?

Oke, karena jam udah lewat dari jam 12 malem. Aku udahin aja tulisan-tulisan tanpa format ini. Jadi gitu, tolong yang merasa tersinggung gausah marah. Karena itu demi kebahagiaan orang banyak, jangan sampai kalian dianggep orang yang egois ataupun cap-cap buruk lainnya hanya karena hal-hal sepele ini.

"Kecanduan sosial media bisa membuat orang pasif di dunia nyata. Mari kita sign out sejenak" (ILM Prambors)


See yaa, selamat malam buat kamu yang disana...

0 komentar:

Posting Komentar