Rabu, 24 Oktober 2012

11:35 PM - No comments

Ini Bukan Penutup

"Mungkinkah masih ada waktu, yang tersisa untukku..."

Ada yang tau petikan lagu di atas ? Nggak tau juga ga masalah buat aku. Itu cuma lagu pertama yang "dia" minta ke aku buat mainin gitar. Yap, setelah memulai hari-hari dengan seorang "Pacar" sejak 30 Juni 2010, akhirnya selesai juga. Dengan kata lain, "putus","pedot", dan terserah kalianlah mau menyebutnya apa..

Sedikit mengenang dulu awal-awal memulai akrab dengan istilah "Pacar". Kita bertemu di sebuah SMP negeri, dan sialnya kita sekelas, dan sialnya lagi kita duduk depan belakang (terkadang). Entah darimana memulainya, tiba-tiba aku ngeliat sebuah blog yang menurutku isinya konyol. Sebuah blog dengan postingan yang hanya beberapa kata tiap postingannya. Dan berisi dengan keluhan dan kesedihan tentang cinta, cinta, dan PR. Sialnya, ini adalah blognya "Dia". Awalnya nggak terlalu peduli, sampai suatu ketika "Dia" bilang, "Semua tulisan di blogku itu buat kamu.." Lalu apa yang terjadi ? Apakah aku akan koprol keliling manahan sambil nyanyi "Cinta Ini Membunuhku" ? Atau aku akan menyandera walikota ? Nope, I just say "Owh.."

"When you love someone, just be brave to say..."

Hari-hari berlalu sejak kejadian "Owh.." dan "Dia" sempat beberapa waktu nggak berkomunikasi. Sampai akhirnya, kita berdua sepedaan bareng dibawah terik matahari. Ya, sebenernya rombongan sih, bareng sebuah Tim Pro CND Cycling Club. Tapi kita sengaja agak ke belakang dikit. Iya, bukan agak lagi sih. 1km lah kira-kira. Dan di kesempatan itu, aku ngomong "Kamu mau nggak jadi pacarku ?". Lalu dia tersenyum, dan tersenyum. Dan akhirnya dia sadar, dia balas jawab "mau..", lalu jari kelingking kita bertemu. Dan disaat itu ada om-om DKP lagi nyapu jalan. Bukan salahku memilih tempat yang agak kurang greget, tapi salahkan tempat yang tidak bisa greget.

Hari-hari berlalu. Banyak cerita yang kita jalanin berdua. Maaf kalau tidak bisa diceritain disini, karena ini adalah versi gratis. Anda perlu membeli versi Premium. Banyak perubahan yang aku rasain setelah dia mengacak-acak hidupku. Aku yang dulu seperti seorang Iceman, dia rubah menjadi Semi-Iceman. Hal ini melalui proses pelatihan sejak 30 Juni 2010 - Sekarang entah tanggal berapa.

"Nek wes yang-yangan suwe i, nek yangmu nesu karo kowe, kowe gur ndelok mripat e langsung mudeng.."

Itu tadi kata-kata dari seseorang bernama "Kristian Yehuda" atau lebih dikenal dengan "Chuo". Yap, he's right. Kita udah kenal banget satu sama lain. Jadi ga ada pertanyaan bodoh dari percakapan tolol "Kamu lagi  marah ya ?"|"Enggak, lagi napsu.." Dan kalian yang udah pernah pacaran, pasti mengalaminya juga. Kata Mulut Manis Chuo sih, minimal pacaran 9 Bulan buat dapetin fitur itu.

"I love you, but it's not so easy.."

Akhirnya, kita terlalu banyak berantem. Nggak ada yang mau ngalah, karena kita ngerasa sama-sama bener. Dan setelah kita tidak berkomunikasi selama beberapa hari, akhirnya... Ga tega ngomongnya, yang penting kalian pahamlah.

"Kamu sedih ?"

Enggak, buat apa ? Emang jalan ceritanya seperti ini. Apa yang akan kalian lakukan ? Membuat jalan cerita sendiri ? Bersamaan dengan itu, si Adik tiba-tiba pulang dari Gramedia yang katanya dia habis beli buku latian soal. Tapi faktanya, dia beli sebuah buku cerita berjudul "Rasa Cinta". Yang berisi cerita-cerita pendek tentang kisah cinta yang simpel, tapi banyak maknanya.

Dan aku ngerasa, ini jauh lebih baik. Lebih banyak waktu untuk berkumpul dengan makhluk bernama Denny, Rian, Rofiq, Biondy, Chuo, Ilham, Dugi, Aat dan banyak lagi makhluk sejenis itu. Lebih bebas ngelakuin apa yang aku suka tanpa ada kata-kata ngeluh "Aku gapernah digagas.." atau apalah sejenis itu. Jadi lebih luas pandangan tentang dunia. Jadi lebih mengerti kata-kata "Masa SMA adalah masa terindah..".

"Lalu dia kemana ?"

Dia masih. Dia ga pergi kemana-mana. Kita temen. Jadi hal ini nggak membuat Ceritanya menjadi "tamat". Diary yang kita buat berdua, belum selesai. Kita masih ketemu, kita masih komunikasi, dan dia masih sarapan kudanil crispy.

Kadang juga kasihan ngeliat orang lain yang kerepotan karena harus ngeladenin seorang "Pacar". Apa sih yang membuat dia begitu penting ? Kalau kata Shaden sih, "Dunia belum berakhir. Jika kau putuskan aku.." Ngapain kalau sebuah status malah bikin kalian kerepotan. Apa gunanya Status itu kalau ada cara lain yang lebih nyaman ?

Terima Kasih kamu yang udah ngasih inspirasi buat nulis acak-acakan gini.
"Awanda Erna Dwi Astuti"

0 komentar:

Posting Komentar