Kanvas Bebas

Udah pernah liat istilah semacem gambar diatas ? Atau mungkin nggak paham dengan maksud gambar diatas ? Oke, aku nggak akan ngatain otak kalian lelet atau otak kalian ngesot. Tenang aja, enggak. Wajar kok kalau nggak paham. Iya, wajar untuk anak muda yang tingkat keingintahuannya setara sama ikan. 'Cuma penasaran sama yang berhubungan sama urusannya sendiri -> Umpan'.

Jadi maksud dari istilah itu adalah 'Pria Sejati pake 3 Pedal'. Pedal disini adalah yang ada di mobil. Tepatnya di bawah roda kemudi untuk saat ini. Untuk saat ini ? Iya, kita susah memprediksi perkembangan teknologi dunia ini. Bisa aja beberapa tahun kedepan pedal ini tersebar merata di seluruh penumpang mobil. Pedal gas di pengemudi, pedal kopling di penumpang tengah, pedal rem di penumpang belakang. Hmm, mungkin yang terjadi gini :

S    : Yok, jalan yok. Bro, injek kopling.

PT : Siap, gasnya gedein dulu. *mesinmati*

S    : Pelan-pelan begoo ngelepasinnya.

PT : Lu yg bego, tuh rem tangan masih nyantol.

S    : *nuruninremtanganyangditarohditengahtengahjokpenumpangdepan*

--Berjalankenceng--tibatibanabrak--

S    : Eh, bego banget sih. Kenapa nggak di rem ?

PB : Ya mana aku tau begooo kalo harus ngerem. Mana keliatan dari sini ada geng nenek-nenek pake skateboard nyeberang. Lagian siapa sih yang nemuin pedal rem dipasang di penumpang belakang ???

Iya, dan maksud 3 pedal adalah mobil manual yang masih pake kopling buat pengoperasiannya. Persepsi di masyarakat dan remaja kekinian jaman sekarang, cowok sejati itu yang pake mobil manual. Ya begitulah pandangan publik, kadang ngaco, kadang bener, dan kadang bikin pengen ngebego-begoin..

Okay, kali ini aku mau ngomongin soal 'Berkendara'. Iya, sebuah tindakan untuk berpindah dari satu titik ke titik lain dengan menggunakan sebuah mesin. Ketika orang jaman dulu menaklukan seekor kuda untuk melakukan transportasi, kita sekarang menaklukan sebuah mesin. Dimana mesin kendaraan sekarang itu paling kecil 5 HP (Horsepower). Kita harusnya bangga, generasi kita bisa naklukin 5 kuda sekaligus dalam satu waktu.

Jaman sekarang, anak mana sih yang nggak naik motor buat ke sekolah ? Iya, aku waktu SMP aja parkiran motor penuh mulu. Nalar aja deh, berapa persen sih anak SMP yang udah 17 tahun ? Nggak mungkin kan 90% anak SMP ini di SDnya tinggal kelas sampe 3x. Oke, nggak perlu diadain penelitian, kita semua udah tau kalau mereka belum punya SIM dan sebagian besar nggak layak untuk terjun ke jalan. Siapa yang peduli ?

Kalau anak seusia itu udah pada bawa kendaraan. Apa yang terjadi ketika produksi anak di sini terus berkembang pesat ? Dan anggep aja anak hasil produksi ini semuanya dikasih motor atau mobil ketika umur 15 tahun. Hasilnya ? Traffic Jam atau Macet atau Tua Di Jalan jadi pengalaman biasa yang hampir tiap hari dialamin semua orang. Kecuali bagi mereka yang dibeliin roket NASA sama orangtuanya buat berangkat ke sekolah atau kuliah. Pasti banyak yang iri sama anak-anak itu..

Macet : Sebuah kondisi dimana kita diberi opsi untuk menambah pahala atau dosa. Pahala ketika kita bersabar dan tetap tersenyum. Dosa ketika kita memodif mobil kita ala Death Race dan berkendara semacem Jason Statham difilm itu yang lagi kebelet pup.

Aku disini bakal ngomongin soal etika-etika apa aja dalam berkendara yang harus kalian perhatikan ketika macet. Iya, banyak banget orang di negeri ini yang bisa beli mobil dan motor yang keren-keren. Tapi etika-etika ini nggak ada yang jual. Nggak ada dealer mobil atau motor yang ngejual 'etika di jalan' dalam nawarin produknya. Bukan karena mereka pelit, bukan karena menurut mereka enggak menguntungkan, tapi ya karena hal ini bukanlah sesuatu yang diperjualbelikan dan bisa support bagi semua orang. Untuk menerapkannya, butuh penjelasan yang jelas dan pribadi yang sadar diri. Susah ditemuin..

1. Separah Apapun Macetnya, Motor di Barisan Paling Kiri.

 Ketika dalam kondisi macet. Jalur di sebelah kanan mobil atau jalur di bagian luar emang menggiurkan untuk dilewati. Apalagi ketika space yang tersedia cukup untuk motor yang kalian kendarain. Jangan sampai terlena cuma gara-gara bawa motor kecil dan merasa 'Aku bisa nyelip dimana aja aku mau'. Iya, kalian emang terlihat kecil. Bagi pengendara truk kontainer pun kalian terlihat kecil, saking kecilnya juga susah terlihat. Ketika Bapak Truk ini mau ke kanan dikit, motor ini ga keliat. Kelindes deh. Penyet deh. Mati Konyol deh..

Emang dirasa nggak terlalu berbahaya sih. Tapi hal ini bikin tingkat macet biasa berubah menjadi tingkat macet semrawut ketika ini dilakukan secara massif dan terstruktur. Dan sewaktu-waktu bisa berubah menjadi tingkat macet buntu. Dimana muncul sebuah simpul mati di pusat kemacetan. Iya, cuma gara-gara motor kecil-kecil.

2. Jangan Ambil Jalur yang Bukan Hakmu

Ini juga nggak kalah menggiurkan bagi pengendara. Jalur Lambat. Jalur yang diperuntukan bagi kendaraan tak bermotor dan kendaraan yang mau menepi masuk di sebuah lokasi. Tapi ketika macet, banyak orang yang justru gunain ini jalur layaknya Jalur Cepat Bebas Hambatan. Iya, nyelonong aja, ngebut disana, dan ngejek orang-orang di jalur gede yang lagi macet. Selama hal ini enggak disuruh oleh pihak berwajib, jangan dimasukin..

Contoh SuperBego lain dari driver yang ngambil jalur motor. Kalau kalian bawa motor dan jalur kalian direbut mobil gituan, klaksonin aja. Atau kalau bisa njejerin, ludahin aja kaca sopirnya. Nggak bisa ngeludah ? Sama.. Senasib.. Niatnya ngeludah dikira ngiler..